Sunday, August 28, 2011

Malu Pada Anggrek


Hembusan angin pada anggrek
Seakan memberi tahu pada nya
Bahwa aku tak pernah serapi ini
Berjalan di trotoar kota menggandeng bunga
Beraromakan wangi
Siapa gerangan yang akan kau temui?
Goyangannnya seolah melemparkan Tanya

Tanpa bisa menjawab dan berlalu sembari menunduk
Hingga jauh melangkah diatas jalan yang setapak
Hanya menyadarkan akan pletak pletok sepatu pantofel
Yang terus berdecak diatas aspal
Bahwa ini bukan perjalanan menemui sang putri
Bahkan sama sekali tak ada
Rupa pun tak pernah terbayang

Menandakan perjalanan telah sampai
Bukan pada tujuan
Tapi berbalik,kembali melewati anggrek
Dan juga dengan sembari tertunduk

No comments:

Post a Comment

Akan ada cinta yang besar dan tulus untuk mu, dan akan ada jiwa dan raga yang siap berkorban untuk mu